Sinopsis
Disuatu desa terpencil ada sebuah
kerajaan yang bernama Kerajaan Muar. Yang dahulunya dipimpin oleh seorang Raja
yang bernama Raja Selatan dan permaisurinya Lindung Bulan. Pada saat itu
anaknya yang bernama Gadis Cik Iman menikah dengan seorang pemuda, yaitu Muda
Cik Leman. Setelah menikah selama 3 bulan lamanya. Raja Selatan menyerahkan
tahta Kerajaannya kepada menantunya yaitu Muda Cik Leman. Kemudian Raja Selatan
dan Lindung Bulan mengundurkan diri dari istana. Saat Kerajaan Muar dipimpin
oleh Muda Cik Leman, pemerintahanya sudah dapat dirasakan oleh rakyatnya. Semua
kehidupan berkembang pesat, mulai dari perdagangan, pertanian bahkan banyak
warga dari negara tetangga pindah ke desa mereka, sehingga desa itu menjadi
ramai penduduknya. Namun saat desa itu berkembang pesat, Muda Cik Leman
teringat akan ramalan ahli nujum yang masih membayangi pemikirannya. Ia tidak
menyadari bahwa ramalan tersebut jika dilanggar dapat mengenai istrinya, bahkan
warga sekitar pun juga terkena. Keluarga besar Muda Cik Leman sangat menyesali
akan tindakan yang dilakukan oleh Muda Cik Leman, karena ia telah melanggar
ahli nujum yang telah ditentukan dengan menikah dengan Gadis Cik Inam. Saat
perkawinannya Muda Cik Lenam dengan Gadis Cik Inam, ia tidak memberi kabar
kepada keluarga besarnya. Karenaa kakak dari Muda Cik Leman sangat mencintai
Gadis Cik Inam yang sekarang menjadi istrinya. Karena begitu senangnya Panglima
Nayan dengan Gadis Cik Inam, sampai-sampai ia terbawa mimpi memimpikan Gadis
Cik Inam.
Tema :
Amanat :
Jangan percaya pada suatu ramalan, kerena ramlan itu belum tentu benar.
Latar : tempat :
kerajaan, di desa
Waktu :
Malam, 3 bulan yang lalu
Suasana : bahagia, tentram, asri, bingung,
gelisah
Tokoh :
1.
Muda Cik Leman
2.
Gadis Cik Inam
3.
Raja Selatan
4.
Lindung Bulan
5.
Panglima Hitam
6.
Panglima Nayan
7.
Dayang Seru Anum
Penokohan :
1.
Adil dan bijaksana
2.
Penurut, baik hati tapi tidak peduli
3.
Baik hati dan mudah mempercayai seseorang
4.
Egois dan menang sendiri
5.
Pasrah dan menerima keadaan
6.
Tidak puas dan memaksakan kehendak
7.
Buruk sangka
Alur : Campuran
(maju ke mundur )
Sudut pandang : orang
ke3